Saya jatuh cinta pada Alf -Alfred Hitchock- kamera saya, sejak pertama bertemu dengannya. Saya adalah tipikal pemilih, tapi ketika saya merasa cocok terhadap sesuatu, saya pasti segera kesampingkan logika dan kondisi dompet saya. Haha..
Alf, untuk kelas mirorless, termasuk golongan kamera sudra. Harganya di bawah 4 juta. Banyak yang bilang dia adalah produk gagal dari Sony. Beberapa bahkan tidak menyarankan untuk membelinya. Di samping karena body-nya yang nanggung untuk disebut mirrorless (body-nya hampir mirip kamera DSLR, di saat hampir semua produsen berlomba memproduksi body yang lebih kecil dan ramping). Sony, induknya sekalipun, menempatkan Alf (Sony Alpha 3000 - Sony ILCE 3000), di pilihan terakhir, karena jagoan Sony untuk kamera semi DSLR adalah seri Nex yang harganya jauh di atas Alf.
Namun Alf tetaplah cinta saya. Dengan masa kredit yang masih menyisakan 3 bulan lagi, saya baru sadar saya mendapatkan banyak keuntungan dengan membelinya. Saya mendapatkan free tas Digicam Sony yang lumayan tebal dan bagus, sangat (sepertinya masih bagus tas Alf daripada Lowepro, haha). Harga tas kamera sendiri untuk ukuran Alf, adalah sekitar 300-400 ribuan. Selain itu saya mendapat hand cap, yang ketika saya browsing kapan lalu harganya sekitar 155 ribuan. Juga kartu memory 16 giga, dimana biasanya distributor kamera hanya akan memberikan maksimal free 8 giga memory, itupun bisa dihitung jari yang bisa memberi bonus ini.
Tapi memang butuh waktu lama untuk bisa memahami Alf. Saya yang memang buta kamera harus berusaha keras memahami apa saja yang dimiliki Alf dan apa saja yang tidak serta bagaimana menyiasatinya. Selain itu, istilah-istilah fotografi dengan banyak logika cahaya yang membuat saya selalu gagal memahaminya, membuat proses saya untuk berhubungan baik dengan Alf terhambat.
Tapi hari ini, setelah saya bertarung menyelamatkan Alf dari serangan hujan Surabaya yang menggila beberapa hari terakhir, rasa cinta saya kepadanya semakin besar. Ada beberapa foto yang saya ambil kemarin pagi di Taman Prestasi yang membuat saya tersenyum bahagia melihatnyaa. Oke saya berlebihan, tapi sungguh, foto-foto ini membuat saya bahagia :) Warna favorit saya adalah kuning dan turunannya. Dan Alf berhasil memproduksi warna ini dengan sangat sempurna! :)
Warnanya sedikit gelap. Tapi menurut saya untuk lensa sejuta umat dan device sekelas Alf, ini cantik sekali. |
Jangan perhatikan apapun kecuali jaket buluk yang serat kainnya sudah rusak di sana-sini, dan saya cinta setengah mati. |
hashtag Love |
PS :
Saya benar-benar terpacu untuk belajar lebih banyak dan mendalami Alf. Belajar tentang cahaya, komposisi, sudut pandang, dan tentu saja menstabilkan tangan saya agar tidak selalu bergoyang. Saya biasanya bersandar pada sesuatu atau ndeporok begitu saja di tanah, sementara Alf saya taruh di antara lutut agar dia lebih mantap dalam menjalani hidupnya :|
Well, to be honest ini adalah hasil foto paling keren saya selama ini :))) Dan ini semua tanpa editan apapun, dan saya full menggunakan aperture priority (no auto), yang itu artinya adalah kemajuan. :))))
PS2 :
Well, maklumi saja, saya amatiran :)))
0 komentar:
Posting Komentar